Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Tim Pengawasan Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menggagalkan penyelundupan satwa liar yang dilindungi, termasuk kanguru, burung nuri, dan burung cendrawasih, di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sultra.
Kepala Seksi (Kasi) Wilayah II BKASDA Sultra La Ode Kaida saat dihubungi, Senin (22/4/2024), mengatakan bahwa dalam upaya menggagalkan aksi penyeludupan satwa yang dilindungi tersebut, pihaknya tidak melakukannya sendiri, melainkan bekerja sama dengan Karantina Baubau, TNI Angkatan Laut (AL), dan PT Pelni Baubau.
Baca Juga:
KSOP Kelas II Baubau Catat Bongkar Muat Barang Kontainer 246.102 Ton 2024
"Sejumlah satwa yang dilindungi itu rencananya akan diseludupkan melalui kapal KM Nggapulu, yang bertolak dari Pelabuhan Murhum, Kota Baubau," kata Kaida.
Dia menyebutkan bahwa saat digeledah, pihaknya menemukan beberapa satwa itu dalam keadaan hidup, yakni burung cendrawasih baja, burung nuri bayan, nuri merah, dan kanguru.
"Tim kemudian melakukan identifikasi jenis satwa yang ditemukan itu," ujarnya.
Baca Juga:
UPBU Betoambari Baubau Sebut Kehadiran Airbus A320 Dukung Perkembangan Ekonomi Buton
Kaida menyampaikan bahwa berdasarkan hasil identifikasi, pihaknya menemukan luka di kaki induk kanguru yang diduga bekas jeratan para pelaku.
Ia menjelaskan bahwa kanguru yang lazimnya dikenal sebagai hewan khas Australia tersebut saat ini mendapatkan perawatan sementara di Kantor SKW Baubau.
"Hewan Kanguru yang selama ini populer sebagai satwa khas Australia juga ditemukan di wilayah Papua. KM Nggapulu tersebut merupakan kapal Pelni yang punya rute reguler Jakarta-Fakfak-Jakarta," jelas Kaida.