Jika kalian ingin datang dan melihat keindahan Padang Pajongan, disarankan untuk pergi di sore ataupun pagi hari, sehingga bisa menikmati suasana sejuk. Jika datang pada siang hari terasa sangat panas oleh terpaan sinar Matahari.
Keberadaan Padang Pajongan sebagai objek wisata sangat memberi manfaat bagi warga lokal di Kecamatan Poleang Selatan untuk mengais rezeki, sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. Mereka mengambil peluang tersebut dengan mendirikan tenda jualan untuk melayani kebutuhan wisatawan.
Baca Juga:
Distanak Sulawesi Tenggara Distribusikan 15 Ribu Dosis Vaksin Jembrana untuk Sapi Bali
Sementara itu, Kepala Desa Waemputang Rahman mengatakan padang sabana itu juga membantu perekonomian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Di kala ramai pengunjung pada hari libur, masyarakat mulai menjajakan dagangan berbagai kebutuhan para pengunjung di objek wisata tersebut.
"Sabtu dan Minggu atau hari libur lainnya, masyarakat berjualan di di padang sabana," ucapnya.
Diketahui, untuk menuju ke Padang Pajongan itu, para wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat dari Ibu Kota Sulawesi Tenggara, yakni Kota Kendari. Untuk sampai ke padang terluas di Bumi Anoa itu, para wisatawan harus menempuh perjalanan yang cukup jauh sekitar 212 kilometer dari Kota Kendari, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 30 menit.
Baca Juga:
BNNP Sultra Tes Urine Karyawan Tambang di Konut untuk Cegah Penyalahgunaan Narkotika
Namun, jarak yang cukup jauh tersebut dipastikan akan terbayar dengan keindahan yang disajikan oleh Padang Pajongan dengan berbagai macam keindahannya. Para wisatawan biasanya akan langsung mendirikan tenda di spot terbaik di tepi danau dan langsung menyiapkan kamera untuk mengabadikan indahnya matahari terbenam di padang tersebut.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir/Antara]