Selain sabana, Padang Pajongan juga memberikan kesan yang menyejukkan dengan adanya danau, yakni "Danau Tedong" atau "Danau Kerbau", dengan panjang sekitar 130 meter, lebar 60 meter, dan kedalaman 2 meter.
Danau tersebut, awalnya tidak terlalu dikenal atau diketahui oleh warga Kabupaten Bombana, terlebih oleh warga Kecamatan Poleang Selatan. Hal itu karena letak danau tersebut agak menyuruk dan tidak ada tanda petunjuk. Danau Tedong di Padang Pajongan itu dengan latar belakang hamparan sabana dan perbukitan.
Baca Juga:
Distanak Sulawesi Tenggara Distribusikan 15 Ribu Dosis Vaksin Jembrana untuk Sapi Bali
Danau Tedong itu baru mulai dikenal oleh masyarakat pada 2022. Pengunjung yang datang lebih dulu, mengunggah foto dan videonya di media sosial, sehingga banyak orang yang penasaran untuk datang ke danau tersebut.
Di tempat itu, salah satu yang disukai para wisatawan bisa menikmati keindahan Matahari terbenam maupun terbit. Pengunjung biasanya mengabadikan momen tersebut dalam jepretan kamera untuk diunggah di media sosial.
Banyak juga wisatawan yang menginap atau ber-camping di Padang Pajongan untuk menyaksikan sunrise dan sunset. Mereka biasanya datang bersama teman-teman maupun keluarga.
Baca Juga:
BNNP Sultra Tes Urine Karyawan Tambang di Konut untuk Cegah Penyalahgunaan Narkotika
Untuk masuk ke Padang Pajongan sangat mudah, karena letaknya berada di jalan poros utama jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Bombana dengan Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Konawe Selatan.
Salah seorang wisatawan asal Kabupaten Konawe, Umar, mengaku pertama kali melihat hamparan padang sabana itu melalui media sosial. Karena rasa penasarannya akan keindahan padang tersebut, dia memutuskan untuk langsung mendatangi Padang Pajongan bersama rekan-rekannya.
Selain itu, menikmati malam dengan berkemah di pinggir danau ditemani cahaya dari api unggun dan secangkir kopi pahit adalah sebuah kemewahan bagi para pecinta ketenangan. Pada esok paginya, pengunjung bisa menikmati cahaya matahari dari balik perbukitan.