Kedua yakni pemberdayaan masyarakat untuk membangun sarana jalan desa, sarana pendidikan dengan cor beton, dan pemasangan paving memanfaatkan FABA PLTU Nii Tanasa di Desa Nii Tanasa.
Muhammad Rusli Sain menjelaskan pemanfaatan FABA itu menjadi produk batako dan paving block dikhususkan untuk produsen, mahasiswa, dan karang taruna di sekitar PLTU Nii Tanasa.
Baca Juga:
Apresiasi Bantuan Air Bersih PLN untuk Warga Meranti, ALPERKLINAS: CSR Paling Dibutuhkan Konsumen
Ketiga dan keempat yakni pemberdayaan masyarakat untuk membangun sarana jalan desa dengan cor beton memanfaatkan FABA PLTU Nii Tanasa di Desa Rapanbinopaka dan Desa Toli-Toli.
"Jadi, program ini juga digunakan untuk produsen paving dan batako, mahasiswa serta karang taruna di sekitar PLTU Nii Tanasa tepatnya di Desa Rapanbinopaka dan Desa Toli-Toli" ungkapnya.
Kelima, bantuan pembangunan sanggar seni, rumah belajar dan gallery produk pemanfaatan FABA Laikatporombu menggunakan hasil pemanfaatan FABA PLTU Nii Tanasa.
Baca Juga:
PLN Hadirkan Terang untuk 104 Keluarga di Ende Lewat Program TJSL “Tirai Kasi”
Ia menuturkan berupa bantuan sarana gedung fasilitas umum dibangun menggunakan produk pemanfaatan FABA dan rencana peruntukkan untuk belajar seni budaya lokal bagi generasi muda.
Keenam yakni bantuan peralatan pemanfaatan FABA untuk tiga desa sekitar PLTU Nii Tanasa, bantuan ini sebagai penunjang produksi.
Ketujuh yaitu pelatihan pemanfaatan FABA menjadi produk batako dan paving block untuk tiga desa sekitar PLTU Nii Tanasa.