Ia menuturkan hujan seharian penuh tidak berhenti hingga pada Minggu (13/3) dinihari, air mulai merendam desa akibat luapan saluran pembuangan.
"Hujan satu hari satu malam tidak berhenti, karena saluran pembuangan meluap, air kemudian masuk ke desa," ujarnya.
Baca Juga:
Diduga Tidak Miliki Izin, Polres Konawe Sita 200 Tabung LPG 3 kg
Ia menuturkan saat ini air yang merendam desa nya berangsur-angsur mulai turun dan beberapa rumah dan fasilitas umum juga sudah dibersihkan.
"Air masih merendam tapi sudah mulai surut, sudah banyak rumah yang dibersihkan, masjid dan kantor desa juga sudah dibersihkan," jelasnya.
Sarman mengungkapkan Desa Tetebawo merupakan tempat saluran air dari berbagai desa lewat.
Baca Juga:
Banjir di Jalan Ahmad Yani Kendari, Kendaraan Tidak Dapat Melintas
Namun, saluran air yang dibangun tidak mampu untuk menampung debit air yang datang, terlebih jika hujan deras.
"Kita ini langganan tiap tahun musim hujan, pasti banjir. Karena saluran pembuangan air terlalu kecil, sedangkan air datang dari beberapa desa," paparnya.
Ia berharap agar Pemkab Kolaka Utara bisa membangun dan merancang ulang saluran pembuangan air agar lebih besar. Pemerintah Desa setempat juga sudah bertemu dengan BPBD Kolaka Utara dan menyampaikan kebutuhan tersebut.