WahanaNews-Sultra |Sulawesi Tenggara (Sultra) diguyur hujan lebat, akibatnya Banjir merendam pemukiman warga dua desa di Kecamatan Batuputih Kabupaten Kolaka Utara.
Ketinggian air yang melanda Batuputih itu mencapai 1 meter.
Baca Juga:
Diduga Tidak Miliki Izin, Polres Konawe Sita 200 Tabung LPG 3 kg
"Banjir sekitar pukul 01.00 Wita di Kecamatan Batuputih. Ketinggian air 1 meter," kata Kepala BPBD Kolaka Utara, Syamsuriani, seperti dilansir dari detikcom, Senin (14/3/2022).
Berdasarkan Laporan BPBD Kolut yang diterima, dua desa terdampak yakni Desa Tetebawo dan Desa Mosiku.
Untuk Desa Tetebawo sebanyak 26 unit rumah, 6 unit fasilitas umum terendam air dan 1 orang mengungsi.
Baca Juga:
Banjir di Jalan Ahmad Yani Kendari, Kendaraan Tidak Dapat Melintas
Sedangkan Desa Mosiku, sebanyak 37 unit rumah terendam air.
Syamsuriani mengungkapkan, banjir diakibatkan karena hujan lebat. "Intensitas hujan tinggi," ujar Syamsuri.
Terpisah, Kepala Desa Tetebawo, Sarman mengungkapkan pada Sabtu (12/3) seharian, intensitas hujan cukup tinggi.
Ia menuturkan hujan seharian penuh tidak berhenti hingga pada Minggu (13/3) dinihari, air mulai merendam desa akibat luapan saluran pembuangan.
"Hujan satu hari satu malam tidak berhenti, karena saluran pembuangan meluap, air kemudian masuk ke desa," ujarnya.
Ia menuturkan saat ini air yang merendam desa nya berangsur-angsur mulai turun dan beberapa rumah dan fasilitas umum juga sudah dibersihkan.
"Air masih merendam tapi sudah mulai surut, sudah banyak rumah yang dibersihkan, masjid dan kantor desa juga sudah dibersihkan," jelasnya.
Sarman mengungkapkan Desa Tetebawo merupakan tempat saluran air dari berbagai desa lewat.
Namun, saluran air yang dibangun tidak mampu untuk menampung debit air yang datang, terlebih jika hujan deras.
"Kita ini langganan tiap tahun musim hujan, pasti banjir. Karena saluran pembuangan air terlalu kecil, sedangkan air datang dari beberapa desa," paparnya.
Ia berharap agar Pemkab Kolaka Utara bisa membangun dan merancang ulang saluran pembuangan air agar lebih besar. Pemerintah Desa setempat juga sudah bertemu dengan BPBD Kolaka Utara dan menyampaikan kebutuhan tersebut.
"Kalau perlu di gali saluran pembuangannya, kalau tidak akan begini tiap tahun," ujar dia.[jef]