Dia menjelaskan bahwa pada tahap kedua pihaknya akan melaksanakan di Kabupaten Konawe dengan komoditas yang tersedia, yakni beras, beras merah dan olahan pangan.
"Nilai di tahun-tahun sebelumnya Rp3 miliar," jelasnya.
Baca Juga:
BPBD Sultra: 400 Hektare Sawah Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai
Fitrah Arsyad juga mengungkapkan bahwa untuk tahap akhir akan dilaksanakan di Kabupaten Muna dengan komoditas kacang mete, tenun dan nentu, dengan nilai pada tahun sebelumnya dengan nilai mencapai sekitar Rp400 juta.
Nilai jual rendah tersebut kemungkinan karena kurangnya evaluasi dan promosi, dan para petani kurang memahami konsep pemasarannya.
"Para petani ini kurang memahami, padahal dalam pasar lelang ini mereka harus mampu mengakomodir kuantitas yang diminta pembeli, agar dilanjutkan ke tingkat lelang. Karena terkadang penjual siap namun ternyata petani kita ini yang tidak siap memenuhi permintaan pasar," ucap Fitrah Arsyad.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Kunjungi Sultra, Tinjau RSUD Kabupaten Konawe
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga memastikan untuk harga yang diperoleh para petani tersebut tentunya akan menguntungkan mereka karena tidak ada pihak kedua dalam transaksi tersebut.
"Kami berharap melalui pasar lelang ini para petani kita bisa memiliki daya saing sehingga mampu bersaing dalam pasar nasional," tambahnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]