Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Sampara Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali memprogramkan Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL) seluar 450 hektare di tahun 2024.
Kepala BPDASHL Sampara, M Aziz Ahsoni di Kendari, Kamis (18/01/24) mengatakan, dari luas RHL di tahun ini akan tersebar penanamannya pada tiga wilayah kabupaten di Sultra yakni Kolaka Utara, Muna dan Buton Selatan dengan melibatkan kelompok masyarakat di daerah itu.
Baca Juga:
Debat Terakhir Pilgub Sultra 2024 Fokus pada Isu Lingkungan
"Di Kolaka Utara luasannya 125 hektare terbagi dua wilayah kecamatan yakni 50 hektare di kecamatan Pakue Utara dan 75 hektare di Kecamatan Kolaka Utara," ujar Aziz.
Sementara di Kabupaten Muna seluas 200 hektare di wilayah desa Lakapodo Kecamatan Watupute dan kabupaten Buton Selatan seluas 125 hektare pada desa Todombulu kecamatan Sampolawa dengan pola tanam selurunhya bersifat Agroforestry (400 batang/ha).
"Jadi selain program RHL, juga ada program penanaman mangrove seluas 25 hektare di Kabupaten Muna dan Muna Barat," ujarnya.
Baca Juga:
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto Pimpin Upacara Hari Kesehatan Nasional
Lebih jauh Aziz Ahsoni mengatakan program agroforestry adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman.
Dikatakan, dalam mendukung program RHL di wilayah Sulawesi Tengara, BPDASHL Sampara memiliki lokasi persemaian permanen seluas dua hektare di desa Anduna Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
"Target bibit tanaman yang dilakukan di lokasi persemaian bisa menghasilkan 1 juta bibit tanaman per tahun dengan jenis tanaman yang yang memiliki sertifikat," ujarnya.