Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat bahwa realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayahnya mencapai Rp2,5 triliun per 31 Juli 2024.
Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan saat ditemui di Kendari, Sultra, Kamis (1/8/2024), mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong realisasi KUR sampai ke seluruh masyarakat yang membutuhkan bantuan dana usaha.
Baca Juga:
Realisasi Pendapatan Negara di Sultra Tembus Rp3,6 Triliun per 1 November 2024
Menurut dia, realisasi KUR sebesar Rp2,5 triliun per 31 Juli 2024 itu untuk 47.974 debitur.
"Untuk penyaluran KUR saat ini masih didominasi sektor perdagangan besar dan eceran dengan total penyaluran sebesar Rp1,1 triliun dengan 23.460 debitur, kemudian disusul sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan sebesar Rp774 miliar dengan 14.116 debitur," kata Syarwan.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan jenjang pendidikan, realisasi penyaluran KUR tersebut didominasi oleh para debitur yang berpendidikan sekolah menengah umum atau SMU dengan total realisasi sebesar Rp1,2 triliun untuk 27.626 debitur.
Baca Juga:
Kementerian Keuangan Imbau Pemda Bengkulu Segera Unggah Dokumen DAK Sebelum 22 Oktober
Kemudian, untuk jenjang pendidikan sekolah dasar atau SD dengan total realisasi penyaluran sebesar Rp764 miliar dari 14.412 debitur.
"Untuk penyaluran KUR terbanyak di wilayah Provinsi Sultra terdapat di Kabupaten Kolaka dengan penyaluran sebesar Rp383,9 miliar dengan 6.430 debitur, selanjutnya Kabupaten Konawe Rp328 miliar dengan 5.969 debitur. Sementara untuk penyaluran KUR terendah di Kabupaten Konawe Kepulauan dengan total penyaluran sebesar Rp4,3 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 50 orang," ujarnya.
Syarwan juga menyampaikan bahwa pihaknya terus memberikan imbauan kepada seluruh perbankan agar terus memperluas informasi penyaluran KUR agar penyalurannya lebih maksimal ke depannya.
Berdasarkan data penyaluran KUR, terbanyak Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan total Rp1,7 triliun untuk 34.237 debitur, lalu disusul Bank Mandiri Rp480 miliar dengan 3.840 debitur.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]