Sultra.WahanaNews.co, Kendari - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, menaikkan tarif penyeberangan pada dua lintasan, yaitu Kendari-Langara (Kendari-Konkep) dan Raha-Pure (Kabupaten Muna), sebagai upaya untuk menekan kerugian.
General Manager PT ASDP Cabang Baubau, Jamaluddin, di Baubau, Senin (22/7/2024), mengatakan, tarif kelas bisnis lintasan Kendari-Langara mulai naik pada 1 Maret 2024, sedangkan rute Raha-Pure yang hanya ada kelas ekonomi mulai berubah pada 10 Juli 2024.
Baca Juga:
KSOP Kelas II Baubau Catat Bongkar Muat Barang Kontainer 246.102 Ton 2024
Ia menjelaskan bahwa kenaikan tarif tersebut untuk membiayai diri sendiri setelah subsidi oleh pemerintah sudah tidak diberikan mulai Januari 2024. Sehingga rute tersebut menjadi lintasan komersil.
"Kenapa kami naikkan karena lintasan Raha-Pure itu rugi terus setiap bulan, jadi kami naikkan ini adalah suatu upaya untuk mempertahankan pelayanan di lintasan tersebut, karena apabila rugi terus menerus dan pemerintah belum kembali memberikan subsidi besar kemungkinan lintasan itu akan ditutup oleh ASDP," ujarnya.
Kata dia, tarif kelas bisnis untuk lintasan Kendari-Langara naik sekitar 10-15 persen dan kelas ekonomi jalur Raha-Pure naik sebesar 15-20 persen.
Baca Juga:
UPBU Betoambari Baubau Sebut Kehadiran Airbus A320 Dukung Perkembangan Ekonomi Buton
Dikatakannya pula bahwa meski ada kenaikan tarif dan untuk meminimalisir kerugian, namun pihaknya juga tetap memperhatikan peningkatan fasilitas bagi masyarakat pemakai jasa transportasi kapal tersebut.
"Kami tidak naikkan semena-mena juga. Kami naikkan juga kami benahi fasilitas, seperti yang selama ini di ruang bisnis tidak ada televisi dan AC-nya kurang kami tambah dan sekarang ruangannya sudah sejuk, pengguna jasa juga sudah bisa nonton TV dan karaoke di ruang tersebut," katanya.
Ia juga mengatakan, kapal di lintasan Raha-Pure yang digunakan adalah kapal kecil dan tidak ada ruangan, sehingga hanya kelas ekonomi.
"Kalau lintasan Kendari-Langara itu sudah mulai untung, yang konsen kami di lintasan Raha-Pure karena sampai saat ini kami masih mengalami kerugian ratusan juta rupiah, sehingga untuk menekan kerugian kami menaikkan tarif. Mudah-mudahan sampai akhir tahun nanti bisa plus, tapi kalau tidak bisa plus itu akan dikaji kembali oleh kantor pusat," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat dapat memahami dan menerima kenaikan tersebut, karena hal itu dilakukan semata-mata untuk mempertahankan kapal di lintasan tersebut, dan juga hanya untuk meningkatkan pelayanan terhadap pemakai jasa.
"Di saat kami bisa dapat nilai lebih pasti efeknya buat pelayanan juga, karena bagaimana kami bisa tingkatkan pelayanan kalau seandainya kapal tersebut mengalami kerugian. Tapi di saat bisa memberi nilai tambah maka perusahaan bisa memperhatikan pelayanan," ujarnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]