WahanaNews-Sultra | PLN UPDK Kendari meresmikan rumah edukasi konservasi kima di Desa Toli-Toli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Keberadaan rumah edukasi konservasi ini menjadi tempat untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang biota laut tersebut.
Baca Juga:
Pengacara Beberkan, Guru Supriyani Diminta Puluhan Juta Sudah Bayar Rp2 Juta
Karena biota laut tersebut kini sudah terancam punah, sebab banyaknya orang yang mengambil tanpa melestarikan sehingga jumlahnya kian berkurang.
Untuk itu, keberadaan rumah edukasi konservasi penting untuk menjaga biota laut ini dari ancaman kepunahan.
Manager PT PLN UPDK Kendari, Muhammad Rusli Sain mengatakan dengan peresmian rumah konservasi taman laut kima ini dapat memberikan edukasi ke masyarakat.
Baca Juga:
Kasus Guru SD Vs Keluarga Polisi Konowe Selatan, Propam Polda Sultra Turun Tangan
"Iya, dengan adanya rumah edukasi konservasi ini bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hewan laut yaitu kima," jelasnya, Selasa (16/8/2022).
Lanjutnya, dengan melihat jumlah kima yang terus berkurang, maka perlu perhatian bersama demi menjaga kelestarian kima agar tidak punah utamanya di wilayah Sultra.
Sementara itu, Ketua Tim Konservasi Kima, Habib Nadjar Buduha mengatakan kima merupakan salah satu kerang terbesar dari seluruh jenis kerang di lautan yang vital bagi ekosistem laut.
Hal tersebut perlu diperhatikan dengan serius oleh masyarakat mengingat keberadaan kimi hampir atau terancam punah.
Katanya, terdapat 10 jenis kima yang terdata di dunia saat ini, pada tahun 2011 silam ditemukan kima yang mempunyai spesifikasi berbeda dengan spesies di Labengki.
Jenis ini biasa disebut kimaboe atau kima air, walau memang berada di Labengki, tetapi konservasinya berada di Toli-Toli.
"Konservasi dibagi menjadi dua yaitu In Situ dan Ex Situ," ujar Ketua Tim Konservasi Kima, Habib Nadjar Buduha.
In Situ adalah konservasi tempat atau konservasi sumber daya genetik pada populasi alami tumbuhan ataupun satwa pada habitat aslinya yang berada Labengki.
Ex Situ adalah bentuk konservasi flora, fauna dan ekosistem di habitat yang berbeda seperti saat ini berada di Desa Toli-Toli.
Konservasi dipilih di luar dari habitatnya, karena masyarakat lebih bisa mempelajari kima. Jika dipilih di Labengki akses menuju ke sana terlalu jauh.
Sehingga edukasi bisa lebih insentif lagi jika dilakukan di Desa Toli-Toli, karena melihat aksesnya lebih mudah.
Bantuan Al-Qur'an
Setelah peresmian rumah edukasi konservasi kima, dilanjutkan dengan pemberian 60 Mushaf Al-Qur'an di Desa Toli Toli.
Muhammad Rusli Sain mengatakan Taman Pengajian Al-Qur'an adalah salah satu taman pengajian yang berada di Desa Toli-Toli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe.
Katanya dalam melaksanakan kegiatan pengajiannya saat ini masih terkendala jumlah Al-Qur'an sehingga pembelajaran pengajiannya tidak berjalan efektif.
"Oleh karena itu diharapkan dengan bantuan ini dapat meningkatkan kualitas pengajian membutuhkan tambahan Mushaf Al-Qur'an agar berjalan efektif," katanya. [afs]