Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol. (purn) Andap Budhi Revianto, Provinsi Sultra mampu menekan laju inflasi tahunan (yoy).
Pada awal kepemimpinan Andap di bulan September 2023, inflasi Provinsi Sultra 3,46 persen, menduduki peringkat kedua tertinggi nasional. Oktober 2023 angka inflasi turun ke 3,14 persen dan pada November terkoreksi di 2,87 persen.
Baca Juga:
TP PKK Kolaka Utara Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting bagi Pelajar
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dalam pernyataan resmi yang diterima, Sabtu (27/01/24) mengatakan, di awal 2024 inflasi Provinsi Sultra menjadi 2,58 persen, peringkat ke-14 terendah se-Indonesia. Angka inflasi Sultra tersebut berada di bawah inflasi nasional yang mencapai 2,61 persen.
"Kunci pengendalian inflasi adalah Koordinasi dan Komitmen, Identifikasi dan Analisis, serta Politik Anggaran," ujar Andap.
Perhitungan angka inflasi Provinsi Sultra yang dinilai oleh Pemerintah Pusat, pada awalnya hanya berpatokan pada angka BPS yang berfokus pada Kota Kendari dan Baubau.
Baca Juga:
Pj Bupati Kolaka Utara Yusmin Tinjau RS Djafar Harun Rencanakan Rehab Bangunan
"Berdasarkan hasil analisis, saya menyadari bahwa kurang aktual apabila angka inflasi Provinsi Sultra yang terdiri dari 17 Kabupaten/Kota, hanya berpatokan pada Kota Baubau dan Kota Kendari," papar Andap.
Ia berpandangan, masalah inflasi di era otonomi daerah sudah seharusnya melibatkan Kabupaten/Kota secara menyeluruh.
"Tugas Pemerintah Provinsi pada dasarnya menjembatani dan mengkoordinasikan antar Pemerintah Kabupaten/Kota, serta antara Pemerintah Pusat (BI, BPS, BULOG, Badan Pangan Nasional) dan Pemerintah Kabupaten/Kota, begitu pula terkait inflasi," kata Andap.