Ia tidak mempersoalkan masalah seperti tinggi, umur kurang atau lebih sedikit, bahkan gigi rusak bukan menjadi masalah karena dapat dioperasi ketika lulus menjadi TNI.
Selain itu, dia memberikan keringanan atau toleransi bagi putra putri Sulawesi Tenggara yang ingin mendaftar TNI AD karena diharapkan setiap kecamatan di provinsi ini memiliki anggota TNI AD.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Kita jangan terlalu kaku-kaku amat. Misalnya giginya agak rusak sedikit itu bisa diperbaiki kalau sudah lolos. Toh Kita mau baku tembak bukan mau baku gigit. Misalnya 'pull up'-nya cuma dua terus nggak lulus jangan, toh nanti ketika dididik bisa lari dan 'pull up'," katanya.
Ia mengaku akan menambah jatah alokasi di Sulawesi Tenggara sehingga dapat mempermudah putra putri daerah untuk menjadi prajurit TNI AD. Apalagi daerah ini kekurangan personel.
"Saya tahu masyarakat Sulawesi Tenggara begitu bangga dengan baju loreng, artinya militansinya luar biasa. Saya yakin di sini banyak masyarakat yang ekonominya lemah, ini harus kita bantu sehingga tidak ada manipulasi tentang menggunakan uang dan sebagainya," kata dia.(jef)