"WTP bukan prestasi, tapi adalah kewajiban kita semua, kewajiban untuk menggunakan dan mempertanggung jawabkan APBN secara baik. Ini adalah uang rakyat, ini uang negara," tambahnya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo menyoroti beberapa isu global yang dihadapi Indonesia, seperti geopolitik, perang dagang yang semakin memanas, perubahan iklim, dan perkembangan ekonomi yang lambat. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap sehat dan baik, inflasi terjaga, sehingga menjadi modal penting untuk membangun negara.
Baca Juga:
Sri Purwaningsih Purna Tugas, Maulana-Diza Resmi Dilantik sebagai Wali Kota Jambi
"Alhamdulillah, di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi kita masih di atas 5%, inflasi kita juga tetap terjaga. Apresiasi kepada Kemendagri dan Bank Indonesia yang setiap hari Senin selalu bertemu dengan Kepala Daerah untuk menjaga inflasi di setiap daerah," ujar Presiden.
Presiden juga menekankan bahwa untuk berkompetisi dengan negara lain, Indonesia harus lincah, cepat dan taktis, serta tidak terbelenggu hanya pada proses. Fokus harus pada hasil dan capaian yang manfaatnya dirasakan oleh rakyat. Beliau juga berharap adanya reformasi, sinkronisasi regulasi, dan penyederhanaan prosedur agar pemerintah dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
"Saya berharap dukungan dari BPK dan seluruh komponen bangsa untuk menjaga transisi pemerintahan dan kepemimpinan ke Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto agar keuangan rakyat dikelola secara transparan dan akuntabel," ungkap Presiden.
Baca Juga:
Soal Proses Pengadaan Rusun Cengkareng, Prasetyo Edi Marsudi Ngaku Tak Tahu
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]