2. Target tidak tercapai;
target pembangunan sulit dicapai karena perencanaan dan sistem targeting mengandalkan data yang belum konsisten.
3. Target tidak akurat;
akurasi penyaluran bantuan rata-rata 45 persen. banyak program tidak menyasar penduduk miskin.
Baca Juga:
Disnakertrans Bantul Dapat Kuota Empat KK untuk Program Transmigrasi 2024
4.Sinergi program lemah;
sinergi penentuan target bansos, Jamsos dan pemberdayaan atau peningkatan keterampilan untuk mengurangi kemiskinan belum optimal.
5. Belum adaptif;
data belum menjawab tantangan kondisi bencana perubahan iklim dan pandemi.
"Saya berharap agar kegiatan ini dapat mendorong upaya penanggulangan kemiskinan dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Sultra. Melalui kesempatan ini juga, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mendukung upaya pemerintah pusat dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," harapnya.
Baca Juga:
Pemkab Bantul Berikan Motivasi dan Penghargaan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan OPD
Dalam kegiatan tersebut, turut hadiri Direktur SUPD III Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sultra, Spesialis Koordinasi Pemerintah Pusat- Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo.
Selanjutnya, para kepala OPD lingkup Pemprov Sultra atau yang mewakili, para Kepala Bappeda kabupaten kota se-Provinsi Sultra atau yang mewakili, Perwakilan Organisasi non Pemerintah, dan berbagai pihak terkait lainnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]