Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Kementerian ESDM menyatakan bahwa kegiatan pertambangan yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk di Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, patut menjadi teladan bagi pertambangan berkelanjutan.
Auditor Madya Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM, Bobby JPH Silalahi saat berkunjung di Kolaka, Jumat (8/11/2024), mengatakan bahwa PT Vale telah membuktikan keberlanjutan sosial dan operasional pertambangan yang bertanggung jawab dapat berjalan seiring.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Lestarikan Kain Tenun Lewat Job Fair 2024
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk melaksanakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar lokasi penambangan.
"Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian penting dalam menjalankan good mining practice (GMP) atau kaidah teknik pertambangan yang baik," ujarnya.
Program PPM yang dilaksanakan di Kolaka sejak 2022 dinilai telah memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama dalam mendukung keberlanjutan sosial dan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional tambang Pomalaa.
Baca Juga:
Sekda Sultra Buka Rakor Persiapan Penyusunan RPJMD 2025-2029 di Jakarta
Dengan alokasi anggaran lebih dari Rp16 miliar sejak 2021, program ini mencakup berbagai sektor vital seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan infrastruktur.
Bobby Silalahi mengatakan bahwa PT Vale telah membuktikan keberlanjutan sosial dan operasional pertambangan yang bertanggung jawab.
Menurut dia, keberhasilan Program PPM mereka harus menjadi contoh bagi industri pertambangan lainnya dalam menjalankan tanggung jawab sosial dengan lebih serius.