Sultra.WahanaNews.co, Jakarta - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terus dikembangkan oleh pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kini jumlahnya sudah lebih dari 600 unit dengan beragam jenis kecepatan pengecasan.
Dilansir Kompas, per Desember 2023 tercatat ada 624 unit mesin EV Charger yang tersebar di 411 titik lokasi. Ultra Fast Charger sebanyak 148 unit, Fast Charger 108 unit, Medium Charger 191 unit, dan Slow Charger 177 unit.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Untuk persebarannya, Ultra Fast Charger ada di 134 lokasi, Fast Charger di 32 lokasi, Medium Charger di 164 lokasi, dan Slow Charger di 81 lokasi.
Untuk diketahui, Ultra Fast Charger adalah pengisian daya dengan kapasitas di atas 50 kW. Sedangkan Fast Charger, kapasitasnya 22 kW sampai dengan 50 kW. Lalu, Medium Charger memiliki kapasitas 7 kW sampai dengan 22 kW. Sedangkan Slow Charger, hanya berkapasitas 7 kW.
Jumlah tersebut masih perlu terus ditingkatkan agar pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir kehabisan baterai di tengah perjalanan. Berhubung jumlah SPKLU masih terbatas maka pengguna mobil listrik bisa mengikuti tips berikut untuk menghemat baterai.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru mengatakan cara pengemudi berkendara bisa menentukan jarak tempuh mobil listrik di samping kapasitas baterainya.
"Ada tips menghemat baterai pada Ioniq 5 dan 6, sama halnya dengan mobil konvensional ada cara menghemat BBM, caranya hampir sama yakni dengan mengatur injakan pedal gas agar tidak terlalu sering dan dalam saat menekan,” ucap Arif dilansir Kompascom, Rabu (3/1/2024).
Arif mengatakan, pada mobil konvensional ketika pedal gas diinjak maka akan membuat udara dan BBM masuk ke ruang bakar, semakin diinjak maka semakin banyak jumlah BBM yang terbakar. Sedangkan pada mobil listrik yang akan terkuras adalah daya listriknya.