Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto menyatakan bahwa tiga minggu menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah, stok beras di wilayahnya aman sehingga tidak akan terjadi kelangkaan dan kebutuhan masyarakat tercukupi.
Menurutnya, kebutuhan beras di Sultra per bulannya berkisar 26.627 ton, sedangkan ketersediaan beras hingga Februari 2024 sebesar 29.121 ton.
Baca Juga:
Pemkot Palu Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Kemandirian Pangan
Produksi beras Sultra juga dapat dikatakan stabil, pada bulan Februari sebanyak 8.242 ton, prognosa (perkiraan) bulan Maret 18.000 ton, bulan April sebanyak 42.523 ton, dan bulan Mei 2024 sebanyak 50.914 ton.
"Berdasarkan data, kebutuhan beras di Sultra menjelang Ramadhan 1445H Insya Allah aman. Saya tadi berkomunikasi dengan Kepala Perum Bulog Sultra, Ibu Siti Mardani bahwa stok beras di gudang Bulog saat ini relatif aman pada angka 27.088 ton," ungkap Pj Gubernur saat mengadakan rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sultra di Kendari, Sabtu (17/2/2024).
Dari hasil rapat bersama TPID tersebut, Pj Gubernur Sultra juga menginstruksikan Bupati dan Walikota agar mengontrol peredaran produksi beras agar tidak keluar dari Sultra.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan menggelar Gerakan Pangan Murah ( GPM ) secara serentak pada 17 Kabupaten/Kota.
Lebih lanjut, Pj Gubernur juga akan intens koordinasi dengan Perum Bulog agar segera memenuhi kebutuhan beras pada industri pertambangan yang ada di Sultra sehingga tidak mempengaruhi harga di pasaran.
Sementara itu, informasi dari TPID Provinsi Sultra mengatakan bahwa stok GKP (Gabah Kering Pangan) yang diproduksi di Sultra banyak dibeli oleh RMU (Rice Milling Unit) kapasitas besar di luar Sulawesi Tenggara.