Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, menyatakan bahwa inflasi bulanan di wilayahnya pada Desember 2024 sebesar 0,29 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,44 persen, sehingga menunjukkan tingkat harga yang stabil dan terjaga.
Ia pun memberikan apresiasi atas pengendalian inflasi yang dilakukan dan menekankan pentingnya sinergisitas dan kolaborasi para pihak dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang di daerah.
Baca Juga:
Pemkot Palu Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Kemandirian Pangan
"Angka inflasi yang terkendali ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan stakeholder terkait. Kami akan terus memantau dinamika pasar dengan lebih intensif, serta memperkuat langkah-langkah inovatif agar dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas untuk masyarakat," ujar Andap di Kendari, Sultra, Kamis (2/1/2025).
Selain itu, Pj Gubernur juga menekankan bahwa pengendalian inflasi merupakan bagian dari upaya untuk mendukung perekonomian daerah yang stabil dan berkelanjutan.
"Sinergisitas dan kolaborasi yang terjalin antara pemerintah daerah melalui TPID, pelaku pasar, dan masyarakat sangat penting. Ke depan, kami akan terus memperkuat koordinasi agar harga-harga tetap stabil, dengan memanfaatkan berbagai instrumen kebijakan dan intervensi pasar yang diperlukan," sebut Andap.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Dari data statistik yang dikeluarkan BPS Sultra, kelompok pengeluaran yang berkontribusi menyumbang inflasi terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,90 persen dengan andil inflasi 0,30 persen.
Komoditas yang berkontribusi pada inflasi bulanan di Sultra antara lain ikan selar/ikan tude andil inflasi 0,09 persen, daging ayam ras andil inflasi 0,04 persen, dan bawang merah andil inflasi 0,03 persen.
Sementara, beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan yaitu angkutan udara andil deflasi 0,04 persen, ikan cakalang/ikan sisik andil deflasi 0,03 persen, dan jeruk nipis deflasi 0,02 persen.