SULTRA.WAHANANEWS.CO, Kendari - Pemerintah Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), optimistis bahwa produksi hasil tangkapan nelayan pada 2025 dapat mencapai 29 ribu ton.
"Kalau tahun 2024, hasil produksi perikanan tangkap 28 ribu ton, maka di tahun ini bisa meningkat menjadi 29 ribu ton," kata Kadis Perikanan Bombana Muhammad Siarah saat dihubungi di Bombana, Rabu (26/2/2025).
Baca Juga:
Isu Pagar Laut di Perairan Tangerang: Sertifikat, Izin Ilegal dan Polemiknya
Menurut Siarah, untuk merealisasikan capaian hasil tangkapan, tentu harus ditopang dengan penyediaan sarana perikanan tangkap yang dibutuhkan nelayan setempat.
"Jadi harus ada intervensi pemerintah menyediakan alat tangkap yang memadai. Dan Pemerintah Bombana di tahun 2025 ini akan membantu 60 unit perahu viber yang dibagi pada beberapa kecamatan sebagai sentra produksi hasil perikanan," ujarnya.
Mantan Kadis Pertanian Bombana itu mengatakan distribusi bantuan itu akan disebar kepada nelayan di beberapa wilayah seperti Kabaena, Kecamatan Lantari Jaya ataupun Poleang.
Baca Juga:
Usai Tolak Pagar di Pesisir, Nelayan di Manado Jadi Tersangka
Ia mengatakan meskipun jumlahnya terbatas, pemerintah kabupaten berupaya agar seluruh nelayan dapat tersentuh secara perlahan-lahan.
Kadis Perikanan itu menambahkan selain anggaran yang terbatas, Pemkab Bombana juga tidak bisa memberi intervensi lebih pada nelayan disebabkan kewenangan pengadaan bantuan seperti kapal juga telah diatur regulasinya.
Ia mencontohkan pengadaan kapal berbobot 5 gros ton (GT) ke atas sudah harus dilakukan oleh pemerintah provinsi.
Ia pun berharap ada kolaborasi dan sinergi yang kuat untuk pemberdayaan nelayan.
"Kapal-kapal yang ukuran 5 GT dan yang lebih besar lagi bisa dibantu pemerintah provinsi atau pusat," tuturnya.
Siarah juga mengharapkan intervensi pemerintah provinsi dan pusat sangat diharapkan, terutama untuk merehabilitasi Pusat Pelelangan Ikan (PPI), baik infrastruktur bangunannya maupun pelabuhannya yang kondisinya sangat memprihatinkan.
"PPI Bombana membutuhkan biaya pengerukan sedimentasi pelabuhan untuk mengatasi masalah pendangkalan di area dermaga. Bila penanganan ini dilakukan, saya yakin produksi hasil tangkapan ikan di Bombana bisa meningkat lagi," ujarnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]