WahanaNews-Sultra | Ratusan kaum ibu di Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar deklarasi tolak tambang.
Selain tolak tambang, mereka juga menolak menerima tunjangan hari raya (THR) dan bantuan sembako dari PT Gema Kreasi Perdana (GKP).
Baca Juga:
Cari Bukti Korupsi Tambang, Kejati Kaltim Geledah Kantor Pemerintah
Deklarasi tersebut dipimpin emak-emak dengan menggunakan alat pengeras suara dan diikuti ratusan warga pria dan wanita.
Seratusan warga ini berasal dari Masolo Raya atau gabungan dari 3 daerah, antara lain Desa Masolo, Sinar Masolo, dan Sinaulu Jaya Kecamatan Wawonii Tenggara.
Deklarasi ini berlangsung di Masolo Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konkep, Provinsi Sultra, pada Rabu (27/04/2022).
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Dalam video yang berdear dengan durasi 26 detik, tampak seorang emak-emak berbaju dan berjilbab merah muda memimpin deklarasi.
Emak-emak itu memegang pengeras suara lalu memekik takbir di atas tanah yang ditumbuhi rumput hijau.
Dihadapan emak-emak ini, ratusan warga terlihat membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap tambang.
"Kami masyarakat Sinaulu Jaya, menolak THR dan bantuan sembako dalam bentuk apapun dari PT GKP," ucap seorang emak-emak dengan suara lantang.
Dalam peta izin usaha pertambangan (IUP) PT GKP lahan yg akan ditambang terdiri dari gunung Roko-roko Raya, Nambo Jaya Raya, dan Mosolo Raya.
Salah seorang warga Desa Sinaulu Jaya, Wa Asna mengatakan, kehadiran tambang akan berdampak buruk pada pencemaran mata air untuk kebutuhan minimum, mandi dan memasak.
"Sumber air yang kami gunakan untuk minum mandi dan memasak dari mata air langsung, ketika tambang masuk maka air akan tercemar, kami akan kesulitan mendapatkan air bersih," kata Wa Asna.
Warga Desa Sinar Masolo bernama La Tonda mengatakan, kehadiran tambang di daerah itu juga mengancam perkebunan warga.
Pasalnya, lahan perkebunan warga sudah ditanami kelap, cengkeh, jambu dan pala sejak 1955 setelah migrasi dari Buton Selatan.
"Ketika tambang PT GKP masuk, maka tanaman kami tidak bisa lagi produksi, terancam mati akibat aktivitas tambang," tandasnya.[jef]