SULTRA.WAHANANEWS.CO, Kendari - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari mencatat bahwa produksi sampah bulanan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mencapai 7.533 ton.
Kepala DLHK Kota Kendari Paminuddin saat ditemui di Kendari, Selasa (18/3/2025), mengatakan bahwa sampah yang dihasilkan tersebut dari berbagai sumber di wilayah Kota Kendari, mulai dari sampah rumah tangga hingga tempat usaha, yakni sampah organik dan anorganik
Baca Juga:
Wali Kota Agung Nugroho Soroti Permasalahan Sampah di Pekanbaru dan Solusinya
"Jadi, sampah ini mulai dari sampah perumahan, warung makan, hotel, restoran, dan semua aktivitas yang bisa menghasilkan sampah di kota ini," kata Paminuddin.
Ia menjelaskan bahwa selain sampah rumah tangga hingga tempat usaha, DLHK Kota Kendari juga mencatat sampah yang diangkut dari daerah tetangga ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu, Kota Kendari, yaitu sebanyak 12 ton per hari.
"Sampah tambahan tersebut berasal dari kapal penyeberangan antara pulau yang sandar di Kota Kendari, seperti Kabupaten Konawe Kepulauan. Dan juga sampah dari daerah perbatasan, seperti Konawe Selatan hingga Kabupaten Konawe," ujarnya.
Baca Juga:
Komunitas Aceh Coastal Development dan DLHK Banda Aceh Gelar Aksi Bersih Pantai
Paminuddin menyebutkan bahwa dalam mengangkut sampah tersebut pihaknya memiliki petugas kebersihan sekitar 195 orang yang tersebar di titik-titik tempat pembuangan sementara (TPS) guna menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Kota Kendari.
"Sedangkan, untuk armada kami itu sebanyak 39 mobil pengangkut sampah," sebut Paminuddin.
Kemudian, Pemkot Kendari juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat di Kota Kendari agar membuang sampah tepat waktu guna menjaga kebersihan dan mencegah penumpukan sampah di wilayah itu.