SULTRA.WAHANANEWS.CO, Kendari - Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbunhorti) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pasaran mengalami kenaikan menjadi Rp2.600 per kilogram pada periode pertama April 2025.
Plt. Sekretaris Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Ihlas Landu di Kendari, Selasa (29/4/2025), mengatakan bahwa perkembangan harga kelapa sawit di Sultra semakin membaik yaitu kenaikannya rata antara Rp100-Rp200/kg, sehingga harga kelapa sawit yang sebelumnya Rp2.400 per kg menjadi Rp2.600 per kg.
Baca Juga:
DJP Kalbar Fokus Maksimalkan Penerimaan Pajak Sektor Perkebunan untuk Meningkatkan Pendapatan Negara
"Jika dibandingkan pada periode di tahun lalu hanya berkisar antara Rp2.300 hingga Rp2.400 selama beberapa bulan ini posisi stabil di kisaran Rp2.600 per kg TBS kelapa sawit," katanya.
Ihlas menjelaskan bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut berdasarkan harga minyak sawit mentah atau CPO yang cenderung stabil di pasaran.
"Kenaikan harga tersebut juga berdasarkan CPO dan indeks K yang diajukan oleh beberapa perusahaan perkebunan sawit (PKS) yang ada di Sultra untuk menentukan harga per TBS nya," ujarnya.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Bangun Pabrik Minyak Goreng Skala Kecil untuk Warga Setempat
Harga TBS kelapa sawit di Bumi Anoa, kata dia, di perkirakan akan terus mengalami kenaikan di tahun 2025 karena bahan baku kelapa sawit kurang maksimal menghasilkan buah di perkebunan plasma sawit maupun buah yang ada di perusahaan kelapa sawit.
Ihlas Landu yang juga Kabid Sarana dan Prasaran Disbunhorti Sultra menambahkan bahwa dengan kenaikan harga yang cenderung stabil tersebut bisa berdampak bagi petani plasma maupun petani swadaya yang ada di Sultra, karena bisa membuat petani kelapa sawit di daerah itu meningkat kesejahteraannya.
"Diharapkan harga TBS kelapa sawit di Sultra terus mengalami kenaikan, supaya petani-petani plasma maupun swadaya kita bisa sejahtera dengan kenaikan harga tersebut," jelasnya.