Bahkan PLTN akan menjawab kebutuhan listrik rumah tangga dan industri kecil yang saat ini masih belum terpenuhi.
NPP atau PLTN sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Prancis yang menggunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik negaranya sebesar 70 persen, kemudian Rusia, Amerika Serikat yang memiliki 93 reaktor nuklir pembangkit listrik, disusul Jepang dan China.
Baca Juga:
Wakil Bupati Konawe Selatan Laksanakan Sidak Kendaraan Dinas Pemerintah Daerah
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan nuklir sebagai sumber daya listrik itu aman dan sangat ramah lingkungan.
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Hugua mengatakan pertemuan dengan Kantor Perwakilan Dagang Rusia sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Duta Besar Rusia di Jakarta.
Dalam agenda tersebut Kepala kantor Perwakilan Dagang Rusia Alexander Masaltev memfasilitasi pertemuan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara dengan Rosatom corp yang merupakan BUMN Rusia yang bergerak di industri nuklir dan hadir dalam pertemuan tersebut Musri Mawaledha, anggota Dewan Energi Nasional
Baca Juga:
Kepala Kemenkum Sultra Topan Sopuan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kedisiplinan Jajaran
Hugua, sangat tertarik mendengar penjelasan dari pihak Rosatom dan Dewan Energi Nasional.
"Atas nama Gubernur Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, kami sangat tertarik dengan presentasi yang disampaikan pihak Rosatom Rusia. Ini peluang bagi Sulawesi Tenggara untuk menjadi provinsi yang maju," tegas Hugua.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]