Pengendalian hama hingga peningkatan produktivitas hasil dengan menggunakan bahan kimia, lanjut Jaelani, sudah pasti memaksa petani harus mengeluarkan uang yang begitu besar.
"Kondisi ini menambah beban produksi petani. Karena, makin luas wilayah tanamnya, maka makin besar biaya yang dikeluarkan," terang Jaelani.
Baca Juga:
Mentan Pastikan Stok Pangan Aman Saat El Nino, Indonesia Siap Swasembada
Selain itu, ancaman masalah kesehatan menjadi salah satu masalah tersendiri dalam penggunaan bahan kimia yang tinggi.
"Untuk itu, saat ini sudah banyak konsumen mulai beralih mengonsumsi hasil pertanian yang mendapatkan perlakuan dari bahan organik," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, para pemateri dalam kegiatan itu melatih petani di Muna Barat bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal untuk dijadikan sebagai nutrisi tanaman, pengendalian hama dan gulma.
Baca Juga:
Pemkab Tapteng dan Kodim 0211/TT Tandatangani Kontrak Kontruksi Optimalisasi Lahan
"Banyak tanaman di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk dan obat tanaman. Semua organik dan tidak memiliki bahan kimia," katanya.
Ia berharap, lewat pelatihan itu banyak petani di Muna Barat memiliki pengetahuan dalam memproduksi pupuk organik dan pengendalian hama sendiri.
Selain itu, mendorong petani untuk lebih mandiri dan mengurangi biaya produksi yang bergantung pada obat-obatan kimia.