WahanaNews-Sultra | Sejumlah mahasiswa dari berbagai Universitas yang tergabung di Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Sulawesi Tenggara menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/3/22).
Sekitar pukul 13:40, para pendemo mendengar arahan dari koordinator lapangan terkait tuntutan massa aksi.
Baca Juga:
Diduga Tidak Miliki Izin, Polres Konawe Sita 200 Tabung LPG 3 kg
Selanjutnya massa bersitegang dengan petugas Satpol PP yang berujung dengan aksi pelemparan batu.
Massa awalnya terlibat aksi saling dorong dengan Satpol PP karena memaksa masuk Kantor Gubernur. Aksi saling dorong tersebut terus terjadi hingga anggota Satpol PP dilempar gelas plastik.
Kericuhan di lokasi semakin tak terkendali setelah massa aksi melempar batu ke anggota Satpol PP.
Baca Juga:
Banjir di Jalan Ahmad Yani Kendari, Kendaraan Tidak Dapat Melintas
Kondisi ini tak berlangsung lama lantaran Satpol PP dibantu pihak kepolisian memukul mundur massa.
Hingga saat ini massa masih bertahan di kawasan kantor Gubernur Sultra. Aparat kepolisian dan Satpol PP masih berjaga.
Untuk diketahui, para pendemo meminta Pemprov Sultra agar segera mencabut izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
"Kami mendesak agar Gubernur Sultra agar segera mencabut izin pertambangan di Konawe Kepulauan," kata seorang orator sebelum demo berakhir ricuh.
Massa yang tergabung dari berbagai elemen mahasiswa di Sultra kecewa karena tidak bisa bertemu Gubernur Ali Mazi.
Massa semakin tak terkendali karena memaksa ingin menemui Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas.
"Jika tidak ada Gubernur, kami ingin bertemu dengan Wakil Gubernur Lukman Abunawas," ujarnya.[jef]