WahanaNews-Sultra | Biskuit bantuan korban bencana yang terdampak banjir bandang di Desa Pariti, Sulamu, Kabupaten Kupang diduga kadaluarsa, pasalnya sejumlah anak usia balita yang mengkonsumsi biskuit tersebut mengalami diare.
Kepala Dusun 4 Desa Pariti, Herry Manu yang di konfirmasi wartawan, Kamis 5 Januari 2023 mengatakan bukan hanya balita yang mengalami diare, namun juga seorang warga dewasa.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
"Ia betul, itu mereka alami gejala mencret dan mual-mual sejak tanggal 30 Desember, itu bantuan dari tanggal 26 tapi katanya sudah kadaluwarsa," ujar Heri Manu.
Heri menjelaskan, gejala awal yang dialami oleh sejumlah anak-anak antaranya merasakan sakit di bagian perut, mencret, dan mual-mual.
Menurutnya, informasi tersebut langsung dilaporlan ke Puskemas, Kepala Desa dan Camat Sulamu sehingga sekretaris camat langsung turun untuk memeriksa dan pihak Puskemas Sulamu memberikan obat-obatan.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Informasi terakhir saat ini kata dia kondisi mereka sudan membaik usai mendapat penanganan dari puskesmas Sulamu.
Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Robert Amaheka juga menjelaskan pasca kejadian itu dirinya meminta Puskesmas Sulamu segera menarik biskuit bantuan itu dan teruskan ke balai POM untuk diteliti.
"Itu tanggal kadaluarsa dari bulan November, nanti dicek apakah kalau kadaluarsa sudah beberapa bulan timbulkan diare atau tidak," ujarnya.