WahanaNews-Sultra | Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hingga Februari 2022 sebesar 3,86 persen, naik 0,76 persen poin dibandingkan dengan Februari 2020 atau turun 0,36 persen poin terhadap Februari 2021.
Sementara, jumlah angkatan kerja pada periode yang sama sebanyak 1.281,31 ribu orang, atau turun 100,07 ribu orang dibanding Februari 2021.
Baca Juga:
Pengacara Beberkan, Guru Supriyani Diminta Puluhan Juta Sudah Bayar Rp2 Juta
Sejalan dengan penurunan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) juga turun sebesar 4,45 persen poin.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti di Kendari, Selasa menyebutkan, dengan jumlah TPT Sultra sebesar 3,86 persen itu, justru penduduk yang bekerja sebanyak 1.231,91 ribu orang, menurun sebanyak 91,33 ribu orang dari Februari 2021 atau turun sebanyak 89,82 ribu orang dari Februari 2020.
"Pada kurun waktu dua tahun terakhir, ternyata TPAK Sultra telah menunjukkan kecenderungan menurun," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Guru SD Vs Keluarga Polisi Konowe Selatan, Propam Polda Sultra Turun Tangan
Lapangan Pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar dari Februari 2021 adalah sektor Jasa Pendidikan (1,87 persen poin).
Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (4,90 persen poin).
Sebanyak 726,74 ribu orang (58,99 persen) bekerja pada kegiatan informal, turun 3,26 persen poin dari Februari 2021 dan turun 4,68 persen poin dibanding Februari 2020.
Persentase setengah penganggur turun 0,04 persen poin, dan persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 2,19 persen poin dibandingkan Februari 2021.
Terdapat 77,74 ribu orang (4,02 persen terhadap penduduk usia kerja) yang terdampak COVID-19.
Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (4,28 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (3,46 ribu orang), sementara tidak bekerja karena COVID-19 (3,77 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (66,23 ribu orang).
Agnes menyebutkan, berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 82,35 persen lebih dibanding TPAK perempuan yang sebesar 49,94 persen.
Apabila dibandingkan dengan Februari 2021 TPAK laki-laki dan TPAK perempuan mengalami penurunan masing-masing 1,95 persen poin dan 7,45 persen poin.
Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2021, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 31,01 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar 17,95 persen dan industri pengolahan sebesar 10,26 persen.[jef]