Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmar, mengucapkan selamat atas Musyawarah Daerah Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Provinsi Sultra yang diselenggarakan pada hari Selasa (27/2/2024).
“Semoga dengan moment MUSDA ini, organisasi profesi IPeKB Provinsi Sulawesi Tenggars, akan semakin maju dan jaya di masa yang akan datang,” ujarnya pada saat memberikan sambutan sekaligus membuka MUSDA IPeKB di salah satu hotel Kota Kendari .
Baca Juga:
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan Libatkan Pakar Identifikasi Penyebab Stunting
Pada kesempatan itu, Asmar juga mengapresiasi segenap Dewan Pengurus Daerah dan anggota IPeKB Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ia juga menyadari bahwa peran IPeKB saat ini cukup berat, seiring dengan perubahan dan tuntutan pembangunan yang terus berkembang.
“Oleh karenanya, organisasi yang merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya para Penyuluh KB ini, sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat keahliannya, dari hulu hingga hilir dalam rangka mensukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting,” tuturnya.
Baca Juga:
BKKBN Sulut Tekankan Pentingnya Dukungan Pemangku Kepentingan Turunkan Angka Stunting
Menurut Asmar, untuk mewujudkan itu semua, maka diperlukan Penyuluh KB yang bermutu, jujur, profesional dan bekerja secara optimal.
“Serta tidak kalah penting memiliki keinginan untuk bekerja bersama, membangun secara bersama-sama dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah, yang diawali dari menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas,” ujarnya.
Dikatakannya menurut Peraturan Kepala BKKBN nomor 20 Tahun 2018 tentang perubahan IPeKB dari organisasi kemasyarakatan, bertransformasi menjadi organisasi profesi.
Perubahan mendasar di tubuh IPeKB ini, memerlukan sinergitas di semua aspek, mulai DPP IPeKB Tingkat Pusat, DPD Tingkat Provinsi hingga DPC ditingkat cabang, serta komitmen dengan BKKBN sebagai instansi pembina sehingga dibutuhkan adanya konsolidasi IPeKB sebagai salah satu cara organisasi yang mampu memperkuat dan penyesuaian diri dengan perubahan yang terjadi.
“Kedepannya IPeKB semakin berat. Perubahan secara mendasar harus dilakukan IPeKB. Peran IPeKB tidak lagi sebatas sebagai mitra BKKBN tetapi sudah menjadi bagian dari BKKBN itu sendiri. IPeKB harus ikut bertanggung jawab akan maju mundurnya program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting,” ucapnya.
Asmar menitipkan harapan melalui wadah IPeKB Provinsi Sulawesi Tenggara, para Penyuluh KB kedepannya dapat lebih berperan secara optimal terutama dalam mendukung dan memberi manfaat serta berkontribusi nyata, terhadap pengembangan strategi dan program Bangga Kencana dan PPS. Dimana pada akhirnya terwujud pembangunan sumber daya manusia yang baik serta berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ditempat yang sama, Ketua IPeKB Provinsi Sulawesi Tenggara masa bhakti 2024 - 2028, Hasrul Hasti, mengatakan IPeKB tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana program BKKBN, tetapi juga terlibat aktif dalam merencanakan, merumuskan, dan merancang program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau yang sekarang akrab disebut Bangga Kencana.
IPeKB mewadahi Penyuluh KB dan PLKB seluruh Indonesia perlu memahami tantangan, peluang, dan hambatan pelaksanaan program Bangga Kencana di lini lapangan.
“Sukses tidaknya program Bangga Kencana sangat bergantung pada kinerja Penyuluh KB/ PLKB. Sehingga Organisasi IPeKB perlu diperkuat agar dapat menjadi bagian dari suksesnya program bangga kencana,” ujar Hasrul.
Untuk memastikan organisasi terus berjalan, maka diperlukan adanya regenerasi. Regenerasi tersebut diharapkan mampu membawa Organisasi ke arah yang lebih baik.
“Musda IPeKB Daerah Sulawesi Tenggara dilaksanakan untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan dari pengurus yang berakhir masa jabatannya kepada pengurus baru” ucapnya.
Musda IPeKB kali ini mengangkat tema “Mewujudkan PKB-PLKB sebagai Sahabat Keluarga guna Akselerasi Capaian Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Sulawesi Tenggara.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]