Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol (Purn) Andap Budhi Revianto secara resmi melepas ekspor perdana tahun 2024 berupa komoditas kakao fermentasi hasil olahan kelompok usaha di Kabupaten Kolaka Utara dengan negara tujuan ekspor China.
Pj Gubernur Sultra Andap, di Kolaka Utara, Rabu (10/01/24), mengatakan bahwa komoditas kakao fermentasi yang diekspor tersebut sebanyak 17 ton. Ekspor kakao tersebut diharapkan agar bisa terus ditingkatkan dengan memulai peningkatan produktivitas dan kualitas kakao di Kabupaten Konawe Utara.
Baca Juga:
Pertanyakan Netralitas Oknum Kadis di Pemerintahan Kabupaten Toba Menjelang Pilkada 2024
"Kakao fermentasi yang diekspor ini merupakan hasil pengusaha kakao lokal Kolaka Utara, di bawah pendampingan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan," kata Andap.
Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini total komoditas kakao fermentasi yang telah diekspor dari Kabupaten Kolaka Utara ke beberapa negara sejak bulan Juli 2022 lalu sudah sebanyak 220 ton.
"Ekspor kakao fermentasi ini sebelumnya telah dilakukan dan dikirim ke beberapa negara lain, seperti Amerika Latin, Australia, dan China," kata Andap lagi.
Baca Juga:
Warga Takut Penggalian Drainase di Jalan Pasar Hitam Sampali Dibiarkan Menganga, Ketua LSM Penjara Sumut Minta Bupati Deliserdang Panggil Kadis dan Pimpinan Proyeknya
Andap memberikan apresiasi terhadap para pengusaha kakao lokal dan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang telah mampu memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi daerah melalui ekspor tersebut.
"Melepas ekspor komoditi kakao fermentasi ke berbagai belahan dunia, semoga ini dapat memotivasi pertumbuhan ekonomi di Kolaka Utara," ujar Andap.
Andap berharap agar para pengusaha lokal bisa lebih meningkatkan lagi produktivitas dan kualitas kakao, sehingga bisa ikut meningkatkan nilai ekspor kakao di Kabupaten Kolaka Utara.
Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara Ismail Mustafa menambahkan bahwa pelepasan ekspor kakao fermentasi tersebut merupakan kali ke-19 sejak pertama kalinya dilakukan ekspor pada Juli 2022 lalu.
"Setiap bulan rata-rata dikirim 17 ton, 203 ton tambah 17 ton jadi hingga saat ini sekitar 220 ton yang kami kirim. Yang diekspor ini kakao fermentasi yang diolah oleh salah satu pelaku usaha di Kabupaten Kolaka Utara," katanya pula.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]