Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, bergerak cepat dalam menangani 19 titik bencana akibat hujan deras yang melanda kota tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari Fadlil Suparman saat ditemui di Kendari, Kamis (29/2/2024), mengatakan bahwa pihaknya mencatat terdapat 19 titik bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir yang melanda pascahujan deras yang mengguyur Kota Kendari.
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Ia menyampaikan bahwa setelah mendapat informasi dari berbagai grup Tagana tentang bencana dan arahan langsung Pj Wali Kota Kendari, pihaknya langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan langsung melakukan aksi di lokasi bencana.
”Banjir dan tanah longsor ada dua titik di Mandonga, dan pohon tumbang ada tiga titik di jalan Made Sabara, By Pass dan Sao-sao, serta sisanya memang ini kebanyakan genangan banjir yakni di kecamatan Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Puuwatu, Kadia, dan Wua-wua,” kata Fadlil Suparman.
Dia menyebutkan bahwa lokasi pertama yang menjadi sasaran BPBD yakni pohon tumbang di ruas jalan By Pass. Ini menjadi prioritas agar tidak mengganggu lalu lintas di jalur tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang di Woyla
"Selanjutnya, BPBD bersama sekira 20 personel dengan dua unit mesin penyedot air membantu membersihkan rumah warga RT 04, RW 1 yang tergenang air dan lumpur. Pembersihan juga dibantu Lurah Mandonga serta aparat TNI dari Kodim 1417 Kendari," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa dalam penanganan bencana tersebut mereka berjibaku menggunakan alat seadanya membersihkan rumah warga yang dipenuhi lumpur.
"Di Jalan Merpati Kelurahan Mandonga ini terdapat sekira 30 kepala keluarga yang terdampak banjir," ungkapnya.
Warga mengaku banjir diperparah setelah air kali di samping rumah mereka meluap dan menghancurkan dinding tanggul, sehingga air masuk ke rumah mereka. Meskipun ketinggian air sebatas pinggang orang dewasa, namun kali ini menyebabkan sejumlah pagar dan bangunan rumah warga rusak.
“Tadi subuh banjir terjadi pukul 05.00 WITA, tanggul di belakang rumah warga itu jebol, pagar rumah juga jebol, ini kali sebenarnya airnya sedikit, tapi kalau hujan airnya bisa meluap,” jelas Fadlil.
Sejumlah barang warga rusak terendam air, bahkan dua unit sumur warga kotor tergenang bekas banjir.
"Selain di Kecamatan Mandonga, penanganan warga yang diterjang banjir juga dilakukan Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Kebakaran di Kelurahan Kampung Salo. Bahkan ada warga yang meninggal dunia saat banjir melanda pemukiman mereka," tambah Fadlil.
Hingga kini, sejumlah personel BPBD Kota Kendari terus melakukan penanganan bencana alam pascabanjir di Kota Kendari.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]