WahanaNews-Sultra | Pasca gempa Magnitudo 5,2 yang mengguncang Kendari, sejumlah warga di desa Toli-toli, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih bertahan di tenda darurat.
Sejumlah warga itu memilih untuk tetap berada di area perbukitan karena takut terjadi gempa susulan.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Pantauan wartawan di Desa Toli-toli pada Minggu (27/3/2022) beberapa warga masih berada di tenda pengungsian darurat sampai siang.
Mereka sudah mengungsi sejak Sabtu (26/3) malam pascagempa M 5,2 di Kendari yang terjadi pukul 21.16 Wita.
Para pengungsi sebagian turun dari bukit untuk menjalani aktivitas sehari-hari sekaligus mengecek kondisi rumahnya. Namun mereka berencana akan kembali ke pengungsian pada malam hari.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
"Kalau dibilang aman mungkin belum, takut masih ada gempa susulan. Jadi lebih baik kita bertahan di tenda," kata warga setempat Risal Alkam, seperti dilansir dari detikcom, Minggu (27/3).
Risal mengungkapkan sejak tadi malam tidak kurang dari 30 warga naik ke titik pengungsian darurat yang berada di bukit sekitar desa. Warga membuat tenda darurat untuk tidur dan beristirahat sebelum kembali turun pada pagi hari.
"Tadi malam banyak di sini sampai pagi. Sekarang lagi pulang ke rumah dulu, nanti naik lagi," ujarnya.
Bhabinkamtibmas Toli-Toli Bripka Jasbudi mengungkapkan pihaknya terus memantau perkembangan terkini pascagempa. Dia juga terus mengimbau warga agar tidak termakan isu-isu liar terkait gempa yang bisa membuat mereka panik.
"Kami tetap mengimbau agar masyarakat tetap tenang, jangan panik, jangan mudah termakan isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Kami akan terus membantu memberikan informasi yang jelas," kata Jasbudi.
Warga Desa Nii Tanasa Kembali ke Rumah
Sementara itu, warga di Desa Nii Tanasa, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe yang semalam sempat bertahan di perbukitan dan masjid sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka kembali ke rumah sejak pagi hari.
"Tadi pagi setelah salat subuh semua warga sudah kembali. Tapi sudah kami imbau agar tetap waspada jika sewaktu-waktu gempa kembali terjadi," kata Kepala Desa Nii Tanasa Asri Yaqub saat dikonfirmasi terpisah.
Asri mengungkapkan aparat desa akan mempersiapkan titik kumpul utama di wilayah perbukitan yang cukup tinggi. Sehingga, ketika gempa tiba-tiba terjadi, warga bisa mengetahui di mana titik kumpul yang aman.
"Kita tetap antisipasi, jika melihat titik gempa semalam, maka 3 desa di sini sangat terancam ketika ada potensi tsunami karena ada di bibir pantai," ujarnya.[jef]