WahanaNews-Sultra | Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) menganggap pentingnya peran ormas untuk menciptakan iklim demokrasi. Salah satunya dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Jadi seperti yang pernah disampaikan oleh rekan kita kemarin, ada dua peran penting yang harus diambil oleh ormas, yaitu menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar La Ode M Rajiun Tumada usai memimpin MPW Pemuda Pancasila di hotel Zahra Sariah, Kendari, Sulawesi Tenggara, kemarin.
Baca Juga:
DPP Martabat Prabowo-Gibran Ajak Masyarakat dukung Presiden dan Wakil Terpilih Demi Indonesia Maju
Selain itu, Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila KRT Tohom Purba mengatakan Pemilu 2024 mendatang harus terbebas dari politik uang (money politic). Sebab, menurutnya, hal ini akan mencederai demokrasi.
"Pemilu 2024 nanti sebisa mungkin harus bebas dari praktik money politic. Karena itu akan mencederai semangat demokrasi," ujarnya.
Tohom juga menuturkan Pemuda Pancasila harus bisa menghindari dari kemungkinan terjadinya politik identitas.
Baca Juga:
Alperklinas Indonesia Jadi Pembicara pada Forum Kelistrikan FISUEL Internasional di Barcelona
"Kita harus menyampaikan dan mengedukasi kepada masyarakat bahwa bagaimana politik identitas kebablasan itu berbahaya," ungkapnya.
Sementara itu, Tohom juga menyampaikan jika dalam kontestasi politik terutama tingkat Nasional dan Pilpres, selalu menjadi komoditas yang paling menarik untuk dijadikan konflik.
"Ini sangat berpeluang untuk menjadi konflik. Karena itu, KPU sebagai penyelenggara pemilu dan manajer konflik, tentu harus pandai dalam menyikapi ini agar pelaksanaan pemilu bisa tetap kondusif," tuturnya.
Sementara itu, dalam MPW tersebut turut dihadiri unsur Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, yakni Wakil ketua umum MPN PP Ahmad Ali, Sekretaris Jendral Arif Rahman yang juga Staf Khusus Wakil Presiden, Ketua P2W Sulawesi Benny Wijaya, Kabid Polhukamnas Piala Simajuntak, Kabid Kaderisasi Habib Yahya, Wadan Koti Nasional Aulia Arif, Bidang OK Ahmad Ridwan, Frans Pasaribu, Harry Rosadi, Edward Mentang, Yasir Arafat, Herry Badar dan Sekretaris Pengurus Pusat BPPH PP KRT Tohom Purba.[afs]