Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Manfaat dari jasa Raden Ajeng (RA) Kartini yang memperjuangkan emansipasi, kini dirasakan oleh para pengikut atau kader Kartini di era modern.
Berkat perjuangan yang tak kenal lelah yang dijalani Kartini membuat kaum perempuan masa kini tak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan yang dulunya dianggap tidak mungkin sekarang kader "Kartini" memiliki nyali yang kuat untuk ikut kontestasi politik baik itu tingkat nasional hingga tingkat desa.
Baca Juga:
Bawaslu Mubar Sultra Gelar Launching Kawal Hak Pilih Pemilu Serentak 2024
Adalah Hijraman (40), wanita asal Desa Lakawoghe, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara telah menikmati buah perjuangan yang dilakukan oleh RA Kartini. Pada tahun 2019 lalu Hijraman maju bertarung dalam pemilihan kepala desa serentak di Desa Lakawoghe, Kecamatan Kusambi. Ia berhasil mengungguli lawan-lawannya dan pada Februari 2020 resmi dilantik sebagai kepala desa Lakawoghe periode 2020 - 2026.
"Atas perjuangan RA Kartini saya mengucapkan terima kasih. Sebab berkat usaha beliau kita bisa merasakan kesetaraan dalam pelbagai aspek termasuk politik. Kini perempuan tak bisa lagi dipandang sebelah mata," kata Hijraman.
Empat tahun memegang tampuk kekuasaan di desanya Hijraman selalu berpikir bagaimana program pembangunan yang didanai dana desa (DD) dapat menyentuh seluruh warganya.
Baca Juga:
Pemda Muna Barat Anggarkan Rp4,3 Miliar untuk Pembangunan Jalan Usaha Tani
Secara perlahan dan dilakukan secara bertahap akhirnya pada tahun 2024 ini semua masyarakat sudah menerima program bantuan pemberdayaan masyarakat.
"Tahun ini masyarakat sudah dapat semua," ucapnya.
Dalam perumusan kebijakan yang terbersit dalam hati adalah anggaran DD dapat dirasakan oleh masyarakat. Yang mendukung dan yang tidak mendukung saat pemilihan kepala desa diupayakan kebagian program yang dilahirkan oleh pemerintah desa.
Program prioritas yang digenjot selama empat ini adalah pembagian perahu dan mesinnya, bantuan ayam, bantuan sapi dan pembuatan sumur bor.
"Di sektor pertanian pengadaan bibit sayur, pengadaan waring dan pengadaan racun rumput," sebutnya.
Wanita kelahiran 1985 ini menuturkan program tersebut dilakukan agar 900 jiwa masyarakat dapat hidup sejahtera.
Masyarakat Desa Lakawoghe sebanyak 40 persen bergelut di bidang perikanan dan selebihnya bergerak di bidang pertanian dan buruh pembuatan batu merah.
"Ada juga yang bekerja sebagai tukang kayu dan tukang batu," sambung ibu lima anak ini.
Pada tahun 2023 lalu porsi anggaran pembangunan difokuskan pada pembangunan Gedung Serba Guna Desa Lakawoghe. Hal itu dilakukan mengingat kondisi balai desa yang lama sudah tak layak pakai dan berbahaya bagi keselamatan warga yang mengikuti rapat.
Karena itu pemerintah desa dan warga melalui musyawarah desa menyetujui pembangunan Gedung Serba Guna tersebut dengan besaran anggaran Rp400 juta.
"Luasnya 14 meter x 22 meter. Luasnya sudah cukup representatif bagi ruang rapat dan kegiatan administrasi desa. Dibandingkan dengan program yang lain, pembangunan Gedung Serba Guna ini adalah yang paling berkesan buat saya. Sebab pemerintah desa dan masyarakat tidak akan khawatir lagi dengan kondisi balai desa yang sudah rusak parah," paparnya.
Program yang sudah ditetapkan pada tahun 2024 mencakup pengadaan sapi, pengadaan perahu dan mesinnya serta pembuatan sumur bor.
Program dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat karena sebagian masyarakat sudah mendapatkan bantuan sedangkan warga lain belum kebagian.
"Karena anggaran terbatas makanya kita buat programnya secara bertahap. Alhamdulillah pada tahun ini sudah dapat semua," terangnya.
Menjadi pemimpin di suatu desa tak lepas dari dinamika yang berkembang di tengah masyarakat. Namun pihaknya tetap berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat.
Sebagai pemimpin yang menyenangkan adalah ada kewenangan untuk menata sebuah desa agar bisa maju sejajar dengan desa-desa lain.
"Dan kadang juga ada kesalnya saat masyarakat diundang rapat tidak hadir padahal yang mau dibahas adalah kepentingan masyarakat. Yah begitulah dinamika sebagai pemimpin. Tapi kita selalu berusaha bagaimana masyarakat sejahtera dan desa ini menjadi maju," ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Muna Barat La Ode Tibolo mengatakan kiprah Kepala Desa Lakawoghe Hijraman dalam memimpin dan membangun desa sangat baik.
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di desa berlangsung kondusif. Permasalahan yang muncul di desa diselesaikan dengan cara dialog dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
"Dari segi prestasi tidak kalah dengan 79 kepala desa laki-laki," ujarnya.
Laporan pelaksanaan kegiatan DD dan alokasi dana desa (ADD) dikerjakan tepat waktu. Begitu pula dengan administrasi juga diselesaikan dengan cepat.
"Tahapan-tahapan kegiatan di desa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap triwulan melaporkan kegiatan yang berlangsung. Dan bicara kebijakan yang diambil tak keluar dari kepentingan masyarakat," sebutnya.
Warga Desa Lakawoghe lainnya Wa Ode Obala menilai sosok Hijraman adalah pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Setiap ada kegiatan masyarakat dirinya selalu berpartisipasi.
"Kemudian dari segi kebijakan pembangunan mengedepankan pemerataan bagi masyarakat. Yang saya lihat seperti itu," jelasnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]