WahanaNews-Sultra | Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo memastikan penggunaan kendaraan listrik dapat menghemat ongkos bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan konvensional berbasis fosil.
Darmawan mengatakan daya listrik ke depan bakal efektif untuk menekan biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini dikonsumsi masyarakat.
Baca Juga:
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Ajak Gen-B Dukung Penggunaan Transportasi Hijau
“Satu kilowatt hour (kWh) itu satu liter bensin rata-rata 10 kilometer artinya satu liter bensin setara dengan 1,2 sampai dengan 1,3 kWh, 1 kWh listrik harganya Rp2.500,” kata Darmawan saat menyambut Konvoi Kendaraan Listrik Jakarta-Denpasar di Gedung PLN UID Bali, Denpasar, Sabtu (23/7/22).
Artinya, Darmawan mengatakan, satu liter Pertalite setara dengan Rp3000 jika disubstitusi dengan penggunaan listrik dengan daya mencapai 1,2 kWh. Menurut dia, potensi hemat itu bakal lebih besar jika disubstitusi dengan harga keekonomian BBM saat ini.
“Kalau tanpa subsidi Rp14.000 jadi dibandingkan dengan Rp3.000 listrik itu seperempatnya tapi ini dikompensasi,” kata dia.
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
Selain menguji keandalan mobil listrik, melalui konvoi kendaraan listrik Jakarta-Denpasar itu juga PLN mengajak para pengguna mobil listrik merasakan langsung fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di jalur trans jawa. Terdapat, 35 SPKLU yang siap digunakan oleh para pemilik mobil listrik untuk memastikan perjalanan aman dan daya listrik mobil tercukupi.
"SPKLU ini sebagai nafas utama mobil listrik. Dengan touring ini, kita juga bisa melakukan evaluasi kebutuhan lokasi SPKLU agar pengguna kendaraan listrik bisa lebih mudah," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI) Arwani Hidayat mengaku antusias mengikuti konvoi tersebut. Touring ini diikuti enam mobil listrik besutan Hyundai.