“Kita memperkenalkan produk olahan limbah industri ke pelaku bisnis real estate karena melihat pangsa pasarnya ada di situ. Kedepan diharapkan mereka bisa berkontribusi memanfaatkan produk daur ulang limbah industri,” ungkap Ansar.
Limbah Plastik Bernilai Ekonomi
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Program kampanye daur ulang sampah oleh DLH Sultra tidak hanya menyasar kalangan perusahaan industri. Masyarakat dan pelajar yang juga menyumbang penumpukan sampah di lingkungan ikut diedukasi agar tergerak mengulang penumpukan limbah terutama jenis plastik lewat program daur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomi.
Pada gelaran HUT Sultra ke-58, DLH Sultra turut memboyong sejumlah produk kerajinan yang merupakan hasil dari proses daur ulang sampah.
“Banyak produk kerajinan dari bekas botol, kertas kardus. Ada yang dibuat dapat jadi tempat tissue, tempat permen, tempat minuman mineral, tas, bunga kertas. Yang unik potongan pipa paralon dan batok kelapa disulap menjadi lampu sudut ruangan,” ulas Ansar.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Pada gelaran HUT Sultra ke-58, DLH Sultra turut memboyong sejumlah produk kerajinan yang merupakan hasil dari proses daur ulang sampah.
“Banyak produk kerajinan dari bekas botol, kertas kardus. Ada yang dibuat dapat jadi tempat tissue, tempat permen, tempat minuman mineral, tas, bunga kertas. Yang unik potongan pipa paralon dan batok kelapa disulap menjadi lampu sudut ruangan,” ulas Ansar.
Kata Ansar, DLH sengaja memajang aneka produk daur ulang sampah terutama jenis plastik sebagai bentuk kampanye lingkungan. Kata dia, saat ini sangat penting mengedukasi generasi muda bagaimana mengubah sumber polusi menjadi produk bernilai ekonomi.