WahanaNews-Sultra | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta seluruh masyarakat di provinsi ini agar mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem mulai 30 Desember 2022 sampai 4 Januari 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Sugeng Widarko melalui keterangan tertulis, Kamis (30/12), mengatakan pihaknya mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang dalam periode sepekan di sebagian wilayah kabupaten/kota dan perairan di provinsi tersebut.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
"Kami memprakirakan dalam enam hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat sertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi hingga 4 Januari 2023," katanya.
Dia menjelaskan kondisi tersebut dipicu peningkatan aktivitas dinamika atmosfer, seperti aktifnya gelombang equatorial rosby, MJO dan Type Low, massa udara basah, lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah setempat sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen.
Selanjutnya, indeks labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal, hangatnya suhu muka laut, terutama bagian perairan Baubau, Wakatobi, Manui Kendari dan laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
"Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari barat daya hingga barat laut memasuki laut banda timur Sulawesi, perairan Wakatobi, Baubau, dengan kecepatan angin 20 knot," ujar dia.
BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem pada 30 Desember 2022 dapat terjadi di wilayah Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Buton Utara, Kolaka Timur, dan Wakatobi.
Pada 31 Desember 2022, potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan, Konawe Selatan dan Buton Utara.