WahanaNews-Sultra | Diketahui, mantan Wali Kota Kendari, Asrun dan Adriatma Dwi Putra bakal bebas dari penjara pada Selasa, 1 Maret 2022.
Keluarga Asrun dan Adriatma Dwi Putra membantah akan menggelar arak-arakan keliling Kota Kendari, Sulawesi Tenggara saat penjemputan keduanya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Hal tersebut disampaikan salah seorang sanak keluarga Asrun bernama Hendra, mewakili Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran.
Seperti diketahui, mantan Wali Kota Kendari, Asrun dan Adriatma Dwi Putra bakal bebas dari penjara pada Selasa, 1 Maret 2022.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa saat penjemputan Asrun dan Adriatma Dwi Putra, pihak keluarga akan melakukan arak-arakan keliling Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Saat dikonfirmasi via telepon, pada Senin (28/2/2022), Hendra mengatakan, Siska Karina Imran menyampaikan rencana keliling kota seperti jadwal yang beredar itu sama sekali tidak benar.
Kata dia, pihak keluarga dan sanak saudara hanya akan mempersilakan warga yang ingin bersilaturahmi di kediaman mertuanya di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga Kota Kendari.
"Jadi berkeliling kota saat Adriatma Dwi Putra dan Asrun bebas itu tidak benar bahkan tidak ada," tegasnya.
Hendra menuturkan pihak keluarga tidak melakukan hal tersebut karena masih tidak ingin membuat kerumunan saat Kendari masih dilanda pandemi Covid-19.
"Karena masih suasana pandemi Covid-19, jadi kami tidak ada konfoi hanya penjemputan biasa saja," ujarnya.
Setelah penjemputan, Hendra mengatakan, pihak keluarga bersama para simpatisan bakal melakukan tasyakuran di kediaman Asrun.
Agenda tersebut akan terlaksana pada Selasa, 1 Maret 2022 sekira pukul 10.00 Wita di Jalan Syech Yusuf Nomor 5 Kendari.
Selain itu, untuk simpatisan yang menjemput ADP di Kolaka kurang lebih sebanyak 150 orang. Begitu pula dengan yang menjemput Asrun di Lapas Kelas II A Kendari jumlahnya 150 orang.
"Sebenarnya banyak yang ingin ikut menjemput, tapi dibatasi karena menghindari kerumunan," tutur Hendra.[kaf]