Ia pun berharap tawaran itu dapat dimanfaatkan lebih banyak pelanggan sebelum masa berlaku promosi berakhir pada 31 Mei 2022.
Ragam tawaran itu merupakan salah satu cara PLN memperkenalkan aplikasi PLN Mobile ke pelanggan. Di Bali, PLN Mobile telah diunduh dan digunakan oleh 606.937 pelanggan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Martindar berharap aplikasi itu dipergunakan seluruh pelanggan, karena ada banyak layanan yang dapat diakses secara mandiri, misalnya pencatatan kWh meter.
"Saat ini yakni tanggal 24 hingga tanggal 27, merupakan periode pencatatan kWh meter di mana pelanggan dapat melakukannya secara mandiri tanpa perlu lagi menunggu petugas datang ke rumah dengan memanfaatkan fitur SwaCam," kata dia.
Fitur SwaCam atau teknologi pemindai yang memudahkan pelanggan melaporkan besaran kWh listriknya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Informasi mengenai kWh listrik perlu dilaporkan karena itu memengaruhi jumlah tagihan listrik tiap bulannya.
Menurut Martindar, teknologi pemindai SwaCam itu meningkatkan transparansi pemakaian listrik terutama bagi pelanggan sehingga mereka dapat memperkirakan tagihan listrik pada bulan berikutnya.
"Animo pelanggan yang memanfaatkan fitur ini meningkat setiap bulannya, setidaknya lebih dari 1.500 pemilik akun PLN Mobile telah melaporkan penggunaan listriknya melalui fitur SwaCam ini," katanya.