Sultra.WahanaNews.co, Kendari - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol (Purn) Andap Budhi Revianto secara resmi melepas ekspor perdana sebanyak 56 ton biji pinang ke Iran senilai Rp434 juta.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat mengekspor secara langsung ke Iran sebanyak 56 ton komoditas pinang, ini untuk pertama kalinya selama ini kita hanya konsumsi untuk dalam negeri yang selanjutnya kita kirim ke provinsi lain, tapi di sini berkat koordinasi yang baik dengan Badan Karantina berhasil diekspor, terima kasih juga saya sampaikan kepada Kementerian Pertanian," kata Pj Gubernur Sultra Andap saat ditemui di Kendari, Senin (29/01/24).
Baca Juga:
RI Ekspor Sepeda Listrik ke Amerika dan Eropa Senilai Rp7,8 Miliar
Andap menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendorong komoditas-komoditas di wilayah Bumi Anoa yang bisa diekspor ke luar negeri.
"Ke depan tentu kita harapkan bukan hanya hari ini saja kita dapat meningkatkan produksi kita dengan kontribusi dari Kementerian Pertanian," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pihaknya juga akan terus meningkatkan koordinasi bersama dengan Bea Cukai, Pelindo, dan pengekspor untuk terus meningkatkan jumlah ekspor di Sultra.
Baca Juga:
Mendag Budi Sebut Inovasi-Adaptasi Jadi Kunci UMKM Naik Kelas
Andap menyebutkan bahwa selama ini potensi yang ada di Sultra hanyalah tanaman pagar pembatas perkebunan, tetapi pihaknya akan mengerahkan Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian untuk mengambil langkah, sehingga penanaman tersebut dapat terkonsep dengan baik.
"Yang pertama tadi yang saya sampaikan varietasnya ini kita kan masih campuran, masih middle. Kita yang varietas unggul itu adalah varietas Batara," jelasnya.
Sementara itu, Eksportir biji pinang Amiruddin mengungkapkan bahwa ekspor tersebut akan terus dilakukan. Saat ini di gudang miliknya telah tersedia sebanyak dua kontainer dengan kualitas yang sama dan siap untuk diekspor lagi.
"Permintaan itu luar negeri itu selalu ada, seperti Iran, Pakistan, Afganistan, dan Sri Lanka," ucap Amiruddin.
Ia menuturkan bahwa potensi ekspor pinang sangat besar, namun para petani malas untuk mengelolanya dikarenakan harga belinya yang menurun drastis, dari Rp14 ribu menjadi Rp4 ribu.
"Sekarang harga pinang kurang lebih Rp4 ribu sampai Rp4.500," tambahnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]