Untuk menjaga keandalan pasokan listrik di ajang internasional ini, PLN menerjunkan 1.079 petugas yang dibagi menjadi empat kelompok yakni pembangkitan, transmisi, distribusi, dan PT PLN ICON Plus.
"Petugas yang dikerahkan untuk mengamankan G20 berasal dari Bali maupun personel BKO dari unit induk distribusi dan unit-unit lain dari luar Bali," tuturnya.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap Dampak Iklim di KTT G20, Pindah Ibu Kota RI Hingga Energi Terbarukan
Petugas PLN tersebut tidak hanya disiagakan di venue KTT G20 berlangsung, tetapi pada seluruh sendi kelistrikan yang menunjang pasokan listrik ke lokasi. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, PLN pun telah melakukan mitigasi terhadap sejumlah potensi risiko gangguan dan sabotase yang akan diawasi menggunakan sejumlah parameter keamanan.
"Untuk mendeteksi gangguan yang tidak terencana, PLN telah melakukan simulasi pengamanan listrik di lokasi-lokasi strategis," ujar Darmawan.
Selain itu, Darmawan juga memastikan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah siap digunakan untuk melayani ratusan kendaraan listrik selama gelaran KTT G20.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
“PLN menyiapkan 66 SPKLU untuk melayani 636 mobil. Tersebar di beberapa lokasi antara lain di ITDC 1 dan 2, serta di Apurva Kempinski. Selain itu, terdapat 200 home charging yang siap melayani kendaraan listrik,” terangnya.
Untuk memastikan kesesuaian inlet (charging port) masing-masing kendaraan pada SPKLU, dengan nozzle atau konektor, PLN bersama dengan mitra lainnya menyediakan beberapa jenis SPKLU Ultra Fast Charging yang akan dilayani langsung oleh petugas PLN.
“Kami siagakan 150 personel 24 jam standby di lokasi untuk membantu melakukan pengisian ulang daya baterai kendaraan listrik," jelas Darmawan.