WahanaNews-Sultra | PT PLN Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) terus meningkatkan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mewujudkan energi hijau di daerah tersebut.
"Hal ini dalam upaya mewujudkan target bauran EBT atau renewable energy (RE) di Indonesia terus dipercepat, pemerintah memperbesar porsi pembangkit EBT dalam bauran energi. Langkah ini merupakan komitmen PT PLN (Persero) yang berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon," ujar GM PLN Suluttenggo Leo Basuki, Senin (15/8/2022).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Leo mengatakan, sektor industri dan bisnis menjadi sektor yang potensial untuk mempercepat penetrasi EBT. Tuntutan pasar yang semakin kuat akan produk hijau mendorong sektor komersial dan industri beralih pada teknologi yang ramah lingkungan demi mempertahankan eksistensinya di pasar global.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey mendorong peningkatan energi baru terbarukan (EBT) guna menarik investor di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) daerah tersebut.
"Saat ini Sulut memiliki dua lokasi KEK yakni KEK Bitung dan KEK Pariwisata Likupang, yang tentunya membutuhkan energi yang cukup besar untuk bisa menggerakkan investasi di daerah tersebut," ujar Gubernur Olly dalam kegiatan Capacity Building G20 di Manado juga disinergikan bersama penyelenggaraan North Sulawesi Investment Forum dan Road to Pleno ISEI 2022, di Manado, Senin (15/8/2022).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Olly mengatakan, saat ini Sulut memiliki sumber daya alam yang besar sehingga untuk membuat EBT berpeluang besar, baik PLTA, PLTA maupun mikro hidro.
Khusus untuk ketersediaan energi listrik, Gubernur mengungkapkan bahwa dirinya kerap ditanyakan oleh para investor terkait ketersediaan energi.
"Listrik kita di Sulut nyambung dengan Gorontalo, karena itu investasi kita berdampak juga dengan ketersediaan jaringan di Gorontalo,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gubernur Sulut mengajak seluruh pihak mulai dari pelaku usaha, pemangku kepentingan pembangunan, serta para investor untuk kedepannya dapat terus bersinergi, bahu-membahu, serta melangkah bersama mencapai tujuan dalam meningkatkan investasi di Sulut.
“Termasuk Kadin, Apindo, Akademisi, LSM, harapan kami dapat bekerjasama dengan Pemprov Sulut dalam rangka meningkatkan investasi di Sulut,” pungkasnya. [afs]